Menghidupkan Malam Nishfu Sya’ban
Oleh: Abu Hasan Mubarok, Gr. S.S.I. M.Pd
Ketua Umum MUI Penajam Paser Utara
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين،
الصلاة والسلام على سيد المرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:
Malam pertengahan Sya’ban adalah malam yang telah disepakati dan
disahihkan akan keistimewaannya. Pada malam itu ada keutamaan tersendiri di
bandingkan dengan malam-malam lainnya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh
Aisyah RA dari Rasulullah saw:
Juga sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Syaibah dalam
Musnafnya;
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : كُنْت إِلَى جَنْبِ النَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم فَفَقَدْته فَابْتَغَيْتُهُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ
رَافِعًا يَدَيْهِ يَدْعُو فَقَالَ : يَا بنت أَبِي بَكْرٍ ، أَخَشِيت أَنَّ
يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْك وَرَسُولُهُ ، إنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِي هَذِهِ
اللَّيْلَةِ , لَيْلَة النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ , فَيَغْفِرُ فِيهَا مِنَ
الذُّنُوبِ أَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ مَعْزِ كَلْبٍ.
Artinya: dari
Aisyah berkata, “suatu ketika, saya kehilangan Rasulullah saw di sisiku, lalu
saya telusuri, dan ternyata beliau sedang ada di Baqi’ tengah menengadahkan
kedua tangannya ke langit seraya berdoa. Lalu beliau saw berkata, “wahai
putrinya Abu Bakar, apakah kamu takut Allah akan menghilangkan
utusan-Nya?, sesungguhnya pada malam
hari ini, adalah malam pertengahan Sya’ban, Allah akan mengampuni segala dosa,
meski banyaknya sebilang bulu domba”.
Imam Syafi’i RA juga
memberikan pernyataannya yang terkenal, sebagaimaan dalam Sunan al Kubra lil
Baihaqi bahwa:
وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ
يُقَالُ : إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِى خَمْسِ لَيَالٍ فِى لَيْلَةِ
الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةِ مِنْ
رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: telah
sampai kepada kami bahwa ada narasi menyebutkan, sesungguhnya doa sangat
dianjurkan pada kelima mala mini, yaitu; 1) malam jum’at, 2) malam ied adha, 3)
malam ied fitri, 4) malam pertama bulan rajab, 5) malam pertengahan sya’ban.
Atas dasar ini, maka tulisan ini akan menjelaska bagaimana
seharusnya menghidupkan malam di malam pertengahan sya’ban atau yang sering
disebut dengan malam nishfu sya’ban.
Pertama, Menghidupkan malam dengan sholat (qiyam al lail)
Pada menghidupkan malam ini dengan sholat bisa dilakukan dengan
sholat tahajud, sholat hajat, sholat tasbeh, dan ditutup dengan sholat witir.
Kedua, memperbanyak membaca istighfar, di antaranya adalah membaca
sayyidul istighfar. Lafaznya adalah:
سَيِّدُ الِاسْتِغْفارِ أنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أنْتَ رَبِّي لا
إلَهَ إلّا أنْتَ، خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ، وأنا على عَهْدِكَ ووَعْدِكَ
ما اسْتَطَعْتُ، أعُوذُ بكَ مِن شَرِّ ما صَنَعْتُ، أبُوءُ لكَ بنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وأَبُوءُ لكَ بذَنْبِي فاغْفِرْ لِي؛ فإنَّه لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ
إلّا أنْتَ.
Keutamaan dari sayyidul istighfar ini adalah barangsiapa yang
membaca doa sayyidul istigfar ini pada waktu siang dengan penuh keyakinan dan
meninggal pada hari itu, maka dia masuk surga. Atau termasuk di antara penduduk
surga, dan bila dibaca pada pagi hari, juga memiliki keutamaan yang sama. Termasuk
bila dibaca pada waktu malam hari.
Ketiga, saling memaafkan dan memberi maaf kepada orang lain baik
diminta maupun tidak diminta.
Keempat, dengan memperbanyak doa.
Di antara doa yang mashur dibaca pada malam pertengahan sya’ban
adalah doa sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya,
Ibnu Abi Dunya dalam ad Du’a dari Abdullah bin Mas’ud RA, juga sebagaimana
diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar RA, lafaz doanya adalah sebagai berikut:
يَا ذَا الْـمَنُّ فَلاَ يَـمُـنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا
الجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، يَاذَا الطَّوْلِ وَالإِنْـعَامِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ،
ظَـهَرَ اللَّاجِئِيْنَ، وَجَارَ الْـمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَمَـأْمَنَ الـخَائِفِيْنَ،
إِنْ كُنْتَ كَـتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا، فَامْحُ عَـنىِّ
اْسمَ الشَّقَاءِ، وَأُثْـبُـتْنِى عِنْدَ سَعِيْدًا، مُوْفِقاً لِلْخَيْرِ. وَإِنْ
كُـنْتَ كَـتَبْـتَنِى عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ مَــحْرُوْمًا أَوْ مُـقْـتَرًّا
عَلَيَّ فِى الرِّزْقِ فَامْـحُ حُرْمَـانِى، وَيَـسِّـْر رِزْقِى وَأُثْـبُتْنِى
عِنْدَكَ سَعِيْدًا مُوْفِقًا لِلْخَيْرِ، فَإِنَّكَ تَقُوْلُ فِى كِتَابِكَ الَّذِى
أَنْزَلْتَ (( يَـمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
)). سور الرعد: 39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar