Kamis, 04 Januari 2024

Khutbah Jumat_Muadz bin Jabal: Sahabat Paling Faham Halal dan Haram

 Mu’adz Bin Jabal RA: Sahabat Paling Faham Halal dan Haram

Oleh:

Abu Hasan Mubarok, Gr. S.SI. M.Pd

Ketua Umum MUI Penajam Paser Utara

Edisi, Jum’at 4/1/2024

 


الحمد لله رب المشارق والمغارب، خلق الإنسان من طين لازب، ثم جعله نطفة بين الصلب والترائب، خلق منه زوجه وجعل منهما الأبناء والأقارب، تلطف به، وحمله في البَرِّ على الدواب، وفي البحر على القوارب. نحمَده تبارك وتعالى حمد الطامع في المزيد والطالب، ونعوذ بنور وجهه الكريم من شر العواقب، وندعوه دعاء المستغفر الوجل التائب، أن يحفظنا من كل شر حاضر أو غائب. أشهد أن لا إله إلا الله القوي الغالب شهادة متيقن بأن الوحدانية لله أمر لازم لازب وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله المحبوب والمبعوث رحمة للـعالمين. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وقرابته وأهل بيته الطاهرين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الحساب. أما بعد:

فيا عبادالله، أوصي نفسى وإياكم بتقوا الله بإقامة الفرائض  واجتناب المناكير، قال الله تعالى (( فَإِن لَّمۡ تَفۡعَلُوا۟ وَلَن تَفۡعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِی وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِینَ )).  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (( اتَّقُوا الظُّلْمَ، فإنَّ الظُّلْمَ ظُلُماتٌ يَومَ القِيامَةِ، واتَّقُوا الشُّحَّ، فإنَّ الشُّحَّ أهْلَكَ مَن كانَ قَبْلَكُمْ، حَمَلَهُمْ على أنْ سَفَكُوا دِماءَهُمْ واسْتَحَلُّوا مَحارِمَهُمْ. ))

 

Jama’ah sidang sholat juma’t yang dimuliakan Allah swt.

Marilah kita puji segala karunia dari Allah swt, semoga solawat dan salam kita, terhatur kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setia sampai akhir zaman.

 

Selanjutnya, khatib berpesan, khususnya kepada diri pribadi dan juga kepada jamaah sekalian akan pentingnya wasiat takwa, yaitu dengan cara menegakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang bertakwa adalah orang yang beruntung.

 

Jama’ah sidang sholat juma’t yang dimuliakan Allah swt.

Para sahabat Rasulullah saw adalah pelita bagi umat ini. Dari Abi Sa’id al Khudri berkata bahwa telah terjadi sesuatu antara Khalid bin Walid dengan Abdurrahman bin ‘Auf, lalu Khalid mencela saudaranya, (begitu terdengar) Rasulullah saw bersabda:  

لا تَسُبُّوا أحَدًا من أصحابي، فإنَّ أحَدَكم لو أنفَقَ مِثلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، ما أدرَكَ مُدَّ أحَدِهم ولا نَصيفَه((

Artinya: Janganlah kalian cela seseorang dari sahabatku, karena apabila seseorang di antara kalian berinfaq dengan emas seberat gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamainya, meski seukuran mud atau setengahnya.

 

Begitu cintanya Rasulullah saw dengan para sahabatnya, dan dibanyak riwayat diterangkan bagaimana Rasulullah saw menjelaskan rasa kasih dan sayangnya. Salah satu di antara para sahabat beliau adalah Mu’ad bin Jabal RA.

 

Rasulullah saw menggambarkan Mu’adz bin Jabal RA sebagai berikut: dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw bersabda:

أرحَمُ أمَّتي بأمَّتي أبو بَكْرٍ، وأشدُّهم في دينِ اللَّهِ عُمرُ وأصدقُهُم حياءً عُثمانُ، وأقضاهُم عليُّ بنُ أبي طالبٍ، وأقرأُهُم لِكِتابِ اللَّهِ أبيُّ بنُ كَعبٍ، وأعلمُهُم بالحلالِ والحرامِ مُعاذُ بنُ جبلٍ، وأفرضُهُم زيدُ بنُ ثابتٍ ألا وإنَّ لِكُلِّ أمَّةٍ أمينًا، وأمينَ هذِهِ الأمَّةِ أبو عُبَيْدةَ بنُ الجرَّاحِ

Artinya: Orang yang paling kasih sayang kepada umatku adalah Abu Bakar, orang yang paling gigih dengan agama adalah Umar, orang yang paling pemalu adalah Utsman, orang yang paling mengerti hukum adalah Ali bin Abi Thalib, orang yang paling mengerti kitab Allah adalah Ubay bin Ka’ab, orang yang paling mengerti halal dan haram adalah Mua’d bin Jabal, orang yang paling menentukan adalah Zaid bin Tsabit. Ketahuilah setiap umat memiliki kepercayaan, dan kepercayaan umat ini adalah Abu ‘Ubaidah bin al Jarrah. HR. Abu Ya’la dan al Baihaqi

 

Jama’ah sidang sholat juma’t yang dimuliakan Allah swt.

Rasulullah saw menggambarkan Mua’d bin Jabal sebagai sosok yang paling mengerti tentang perkara halal dan haram. Padahal di dalam al qur’an sendiri Allah swt telah menjelaskan di dalam QS an Nahal 116:

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَا تَصِفُ أَلۡسِنَتُكُمُ ٱلۡكَذِبَ هَـٰذَا حَلَـٰلࣱ وَهَـٰذَا حَرَامࣱ لِّتَفۡتَرُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَۚ إِنَّ ٱلَّذِینَ یَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ لَا یُفۡلِحُونَ

Artinya: dan janganlah kalian katakan dengan lisan kalian secara dusta, bahwa ini halal ini haram dengan maksud untuk berdusta atas nama Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan atas nama Allah tidak akan pernah beruntung.

 

Imam Ibnu Katsir berkata bahwa di antara orang-orang yang mendustakan Allah adalah orang yang menghalalkan sesuatu dari apa-apa yang telah diharamkan Allah, atau mengharamkan sesuatu, sementara Allah telah menghalalkannya. Hal ini terjadi karena orang tersebut telah menggunakan akalnya dan nafsunya semata.

 

Dari ayat ini, kita ingat bagaimana saat Rasulullah saw memberikan arahan kepada Muadz bin Jabal ketika mau diberangkatkan dan diangkat menjadi dutabesar Rasulullah saw ke negeri Yaman.

أنَّ رسولَ اللَّهِ ﷺ لمّا بعثَ معاذًا إلى اليمنِ قالَ لَه كيفَ تقضي إن عرَضَ لَك قضاءٌ قالَ أقضي بِكتابِ اللَّهِ قالَ فإن لم تجِدهُ في كتابِ اللَّه قال أقضي بسُنَّةِ رسولِ اللَّهِ قالَ فإن لم تجدهُ في سنَّةِ رسولِ اللَّهِ قالَ أجتَهدُ رأيي ولا آلو قالَ فضربَ بيدِه في صَدري وقالَ الحمدُ للَّهِ الَّذي وفَّقَ رسولَ رسولِ اللَّهِ لما يُرضي رسولَ اللَّهِ

Artinya: sesungguhnya ketika Rasulullah saw mengutus Mu’ad ke Yaman, Rasulullah saw bertanya, “bagaimana nanti kamu memutuskan suatu perkara”. Lalu Muadz menjawab, “saya akan memutur perkara dengan kitab Allah”. Lalu Rasulullah saw bertanya, “bagaimana bila tidak kamu temukan di dalam kitab Allah?”, lalu Muad berkata, “saya akan putuskan dengan sunnah Rasulullah”. “Terus, bila tidak ditemukan juga di dalam sunnah?”, lalu Mua’d berkata, “saya akan memutuskan perkara tersebut dengan berijtihad, menggunakan akal dan tidak akan berlebihan”. Lalu Rasulullah saw menepuk dada Mu’adz dan berkata, “segala puji bagi Allah yang telah membuat tepat utusan Rasulullah.

 

Dari hadits ini tampak bahwa otoritas halal dan haram adalah memang dari Allah swt, dan Allah swt juga memperingatkan agar jangan menggunakan akal dan nafsu dalam memutus suatu perkara. Namun ini bukan berarti tertutup dari kewenangan untuk menjelaskan perkara yagn halal dan haram. Karena makanan, minuman dan barang-barang yang dikomsumsi manusia itu berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia.

 

Hal ini jelas dengan isyarat dari Rasulullah saw (فإن لم تجد) bagaimana bila tidak kamu jumpati?. Maka Rasulullah saw ingin memastikan bahwa utusannya adalah orang yang betul-betul mengetahui tentang kitab Allah dan sunnahnya. Dan dengan itu, Mua’d bin Jabal RA menggunakan akal sehatnya untuk memutus suatu perkara.

 

Jama’ah sidang sholat juma’t yang dimuliakan Allah swt.

Begitu sayangnya Rasulullah kepada pemuda ini, beliau SAW berwasiat kepadanya;

أخذ رسول الله يومًا بيدي، فقال لي: «يا مُعاذُ، واللَّهِ إنِّي لأحبُّكَ، واللَّهِ إنِّي لأحبُّك»، فقالَ: «أوصيكَ يا معاذُ لا تدَعنَّ في دُبُرَ كلِّ صلاةٍ تقولُ: اللَّهمَّ أعنِّي على ذِكْرِكَ، وشُكْرِكَ، وحُسنِ عبادتِكَ

Artinya: suatu ketika Rasulullah saw memegang tanganku, dan berkata, “wahai Muadz, demi Allah, saya mencintaimu, demi Allah, saya mencintaimu,” lalu Rasulullah saw melanjutkan, “saya berwasiat kepadamu agar jangan sampai meninggalkan bacaan ini di setiap selesai sholat, yaitu ya Allah tolonglah saya untuk selalu mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu”.

 

Demikainlah Rasulullah saw mendudukan dan menghormati orang-orang yang memiliki keistimewaan terhadap ajaran Islam.

 

Halal dan haram dalam Islam merupakan suatu perintah yang suci, perintah yang bisa dijadiakn sebagai tolak ukur pada seorang hamba. Apakah ia termasuk kategori orang-orang yang taat atau ingkar? Perintah halal adalah perintah yang berjenis umum, tidak hanya menyasar orang-orang yagn beriman saja, namun juga manusia secara umum.

 

Dalam al qura’n Allah swt berfirman surat al Baqarah ayat 167;

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِی ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلࣰا طَیِّبࣰا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّیۡطَـٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوࣱّ مُّبِینٌ

Artinya: Wahai manusia, makanlah dari apa-apa yang ada di bumi secara halal dan toyyib, dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah syaitan. Karena syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.

 

Imam Ibnu Katsir menceritakan bahwa ketika Sa’ad bin Abi Waqash dibacakan ayat ini, ia lantas berkata kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, doakan saya agar memiliki doa yang mustajab”. Lalu Rasulullah saw berkata, “perbaiki makanmu, niscaya doamu akan mustajab”.

 

Doa yang mustajab merupakan keistimewaan para nabi dan Rasul. Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda:

لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجابَةٌ يَدْعُو بها

Artinya: setiap para nabi memiliki doa yang mustajab.

 

Jama’ah sidang sholat juma’t yang dimuliakan Allah swt.

Mua’d bin Jabal adalah orang yagn sangat istimewa, baik di sisi Rasulullah saw maupun di mata para sahabat-sahabat utama lainnya. Muadz bin Jabal adalah sosok yang masuk islam pada usia muda. Dengan dakwah anak muda, Mus’ab bin ‘Umair ini, sosok Muadz bin Jabal masuk Islam di usia 18 tahun.

 

Tidak ada suatu peristiwa yang dialami Rasulullah saw, melainkan Muadz ada di sisi baginda Rasulullah saw. Bahkan dikatakan, Muadz bin Jabal adalah bayang-bayang Rasulullah saw. Setelah peristiwa fathul Makkah, Rasulullah saw meminta kepada Muadz agar menetap di Mekah untuk mengajarkan penduduk Mekah al qur’an, perintah dan larangan, halal dan haram, sebelum akhirnya diutus ke Yaman.

 

Ketika menjadi Amirul mukminin, Umar bin Khattab RA berkata, “bila bukan karena Muadz, niscaya Umar sudah hancur”.

 

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم – بسم الله الرحمن الرحيم – والعصر إن الإنسان لفى خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر.

بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم، ونفعـنى وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم، أقول قولى هذا وأستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات استغفروا إنه هو الغفور الرحيم

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar