Sholat Hajat: Tata Cara dan Doanya
Sebuah tingjauan
dari Riwayat Wuhaib bin al Warad
Oleh: Abu
Hasan Mubarok, S.S.I. M.Pd
Ketua Umum
MUI Penajam Paser Utara
Di penghujung tahun 2023 ini, Kajian
rutin malam Senin yang diasuh oleh Ketua Umum MUI PPU, Guru Abu Hasan Mubarok
di Masjid Raudhatul Jannah Kelurahan Sungai Paret Komplek Perumahan Korpri sampai
di bahasan akhir tentang jenis-jenis shalat thathawwu’at dari kitab Ihya ‘Ulumuddin.
Salah seorang pengikut tab’in yang
beranama Wuhaib bin al Warad yang memiliki nama asli ‘Abdul Wahab adalah
seorang pembantu di Bani Makhzum. Dikenal sebagai sosok yang ahli ibadah, pandai
memberikan nasehat dan salah satu perawi hadits.
Imam Ibnu Ma’in mengatakan bahwa Wuhaib
bin al warad adalah sorang yagn dapat dipercaya atau tsiqat. Sementara Nasai
mengatakan bahwa beliau adalah la ba`sa bihi, artinya tidak ada masalah dalam mengikuti
pendapatnya.
Di dalam kitab ihya ‘Ulumuddin, Imam
al Ghazali (w. 505 H) mengambil salah satu Riwayat pengalaman dari Wuhaib bin
al Warad dalam hal menjelaskan sholat hajat. Bahwa Wuhaib bin al warad
mengatakan sesungguhnya di antara doa seorang hamba yang tidak akan ditolak
Allah adalah apabila hamba melakukan sholat 12 rokaat, yaitu setelah membaca al
fatihah dia membaca surat al Baqarah ayat 255, dan surat al Ikhlas. Setelah selesai
sholat lalu bersujud dan berdoa dengan doa di bawah ini:
سبحان الذى لبس العز وقال به، سبحان الذى تعطف وتكرم به،
سبحان الذى أحصى كل شيئ بعلمه، سبحان الذى لا ينـبغى التسبيح إلا له، سبحان ذى
المن والفضل، سبحان ذى العز والكرم، سبحان ذى الطول، أسألك بمقاعد العز من عرشك
ومنتهى الرحمة من كتابك وباسمك الأعظم وجدك الأعلى وكلماتك التامات العامات التى
لا يجاوزهن بر ولا فاجر أن تصلى على محمد وعلى آل محمد
Setelah membaca doa ini, lalu
sebutkan hajat yang dimaksud, insyaAllah segera akan dikabulkan Allah swt.
Menurutnya, doa dan kaifaiyat ini
jangan sampai diceritakan kepada orang yang bodoh, karena akan dimanfaatkan
untuk meminta kepada Allah untuk kemaksiatan atau keburukan.
terimakasih atas penjelasannya
BalasHapus